1reservoir.com Hujan deras yang mengguyur wilayah Dharmawangsa, Jakarta Selatan, menimbulkan bencana yang tidak disangka.
Sebuah pohon besar berdiameter lebih dari satu meter tumbang dan menimpa sejumlah kendaraan serta pejalan kaki yang melintas.
Peristiwa itu menewaskan satu orang dan menyebabkan kepanikan di sekitar lokasi kejadian.
Menurut keterangan warga, hujan disertai angin kencang terjadi sejak siang.
Daun-daun berguguran, suara angin terdengar menderu, dan tak lama kemudian terdengar bunyi keras seperti sesuatu yang roboh.
Tak disangka, sumber suara itu berasal dari pohon tua di tepi jalan raya Dharmawangsa yang ambruk menutupi sebagian badan jalan.
Akar pohon terlihat terangkat dari tanah, menandakan bahwa struktur tanah di sekitarnya tidak lagi kuat menahan beban pohon yang sudah berusia puluhan tahun.
Petugas dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan langsung datang ke lokasi untuk melakukan pemotongan batang dan ranting agar arus lalu lintas tidak terhenti total.
Kesaksian Warga: “Suara Robohnya Kayak Petir”
Warga setempat, Rifki, masih tampak syok saat menceritakan detik-detik pohon tumbang itu.
Menurutnya, kejadian berlangsung sangat cepat dan mengejutkan.
“Saya lagi di dalam rumah, atap bocor karena hujan deras. Tiba-tiba saya dengar suara keras kayak petir, ternyata pohon depan rumah sudah tumbang,” ujarnya.
Ia mengatakan sempat melihat beberapa orang berlarian untuk menyelamatkan diri.
Salah satu korban sempat berusaha menghindar, namun tidak sempat menepi ketika batang besar itu jatuh.
“Waktu itu posisi jalan lagi rame, ada motor lewat. Saya dengar orang teriak minta tolong,” tambah Rifki.
Warga lain, Nuraini, juga menceritakan bahwa beberapa menit sebelum pohon tumbang, daun dan ranting sudah beterbangan tertiup angin.
Ia sempat menutup jendela rumahnya karena khawatir terkena pecahan ranting.
“Tiba-tiba suara ‘bruk’ keras banget, sampai kaca jendela bergetar. Saya langsung keluar, ternyata pohonnya nutup jalan,” katanya.
Petugas Langsung Evakuasi Korban dan Pohon
Begitu laporan diterima, petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) serta BPBD DKI Jakarta segera diterjunkan ke lokasi.
Mereka memotong batang pohon menggunakan gergaji mesin dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Salah satu petugas di lapangan mengatakan bahwa korban tewas ditemukan di bawah cabang utama pohon yang menimpa trotoar.
Korban sudah tidak bernyawa saat berhasil dievakuasi.
Sementara itu, satu orang lain mengalami luka ringan dan segera mendapatkan perawatan medis.
Untuk mempercepat proses pembersihan, dua truk besar dikerahkan guna mengangkut potongan batang dan ranting.
Petugas juga melakukan penyemprotan air untuk membersihkan lumpur dan serpihan daun di jalan agar tidak licin.
Arus lalu lintas sempat dialihkan selama proses evakuasi berlangsung.
Penyebab Diduga Karena Pohon Tua dan Tanah Lembek
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa pohon tersebut tumbang karena kombinasi angin kencang, kondisi akar yang rapuh, dan tanah yang lembek akibat hujan.
Beberapa bagian batang juga terlihat lapuk, menandakan usia pohon yang sudah sangat tua.
Kepala Seksi Pertamanan Kecamatan Setempat menyatakan bahwa pihaknya telah mendata sejumlah pohon tua di sepanjang Jalan Dharmawangsa untuk segera diperiksa.
“Kami akan melakukan pemangkasan dan penanaman ulang jika ditemukan pohon yang berpotensi tumbang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program peremajaan pohon kota memang sedang digalakkan di berbagai wilayah Jakarta untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini.
Kondisi lingkungan perkotaan yang padat dan drainase yang buruk juga mempercepat pelapukan akar, terutama bagi pohon besar di tepi jalan.
Warga Harap Pemerintah Lebih Siaga
Peristiwa ini memunculkan keprihatinan di kalangan warga Dharmawangsa.
Mereka berharap pemerintah kota lebih aktif melakukan pengecekan pohon-pohon besar, terutama yang tumbuh di dekat jalur kendaraan dan permukiman padat.
Menurut warga, sudah beberapa kali mereka melaporkan kondisi pohon tua yang terlihat miring, tetapi belum ada tindakan cepat sebelum akhirnya tumbang.
“Kami bukan menolak pohon, tapi mohon diperhatikan. Kalau sudah tua dan besar, harus sering dipangkas biar aman,” ujar Rifki lagi.
Sebagian warga juga mengusulkan agar pemerintah daerah memasang sensor miring atau tanda pengingat bahaya pada pohon-pohon besar yang rawan tumbang, terutama saat musim hujan.
Jakarta dan Ancaman Cuaca Ekstrem
Peristiwa pohon tumbang di Dharmawangsa bukan yang pertama.
Dalam beberapa tahun terakhir, cuaca ekstrem dan angin kencang kerap menyebabkan pohon roboh di sejumlah titik di Jakarta.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa tata kelola ruang hijau di perkotaan harus disertai sistem keamanan yang memadai.
Ahli lingkungan menilai bahwa kondisi iklim Jakarta yang kian tidak menentu menjadi faktor utama meningkatnya risiko bencana kecil seperti ini.
Selain itu, akar pohon yang terhimpit beton atau aspal membuat sistem perakarannya lemah dan mudah tercabut saat hujan deras.
BPBD DKI Jakarta mengimbau warga untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar ketika hujan disertai angin kencang.
Masyarakat juga diingatkan untuk segera melapor ke pihak berwenang bila melihat pohon yang tampak miring atau retak di bagian batang.
Penutup
Tragedi pohon tumbang di Dharmawangsa menjadi pengingat bahwa bencana bisa datang tanpa tanda-tanda besar.
Satu korban jiwa menjadi kehilangan yang mendalam bagi keluarga, sekaligus pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem.
Keseimbangan antara menjaga ruang hijau dan menjamin keselamatan publik kini menjadi tantangan nyata bagi pemerintah kota.
Dengan perawatan rutin, pemangkasan terencana, serta partisipasi aktif warga, diharapkan kejadian seperti ini tidak lagi menelan korban di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarjawa.web.id
