1reservoir.com Di tengah keterbatasan lahan di kawasan perkotaan, warga RW 15 Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, menemukan cara kreatif untuk tetap produktif. Mereka memanfaatkan atap rumah (rooftop) sebagai lahan budidaya cabai yang kini menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat sekitar.
Program ini muncul dari semangat warga untuk ikut mendukung gerakan ketahanan pangan lokal yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kota Depok. Melalui pendekatan sederhana, mereka berhasil menanam ratusan pohon cabai di ruang yang sebelumnya tak terpakai.
Lurah Cimpaeun, Mujahidin, mengungkapkan kekagumannya saat meninjau langsung kebun cabai di atap rumah warga. Ia menyebut langkah ini sejalan dengan arahan Wali Kota Depok Supian Suri dan Ketua TP-PKK Kota Depok Siti Barkah Hasanah, yang menggerakkan masyarakat agar aktif menanam tanaman produktif seperti cabai di lingkungan rumah masing-masing.
“Alhamdulillah, ini luar biasa. Warga RW 15 mampu memanfaatkan atap rumah untuk menanam cabai. Langkah ini mendukung program pemerintah sekaligus membantu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ujar Mujahidin.
Ratusan Pohon Cabai Tumbuh Subur di Atap Rumah
Menurut penuturan Lurah Cimpaeun, hingga kini terdapat sekitar 180 pohon cabai yang tumbuh subur di atas atap rumah warga. Tanaman tersebut dirawat dengan teknik sederhana menggunakan pot dan media tanam dari limbah organik rumah tangga.
Inovasi ini menjadi bukti bahwa keterbatasan lahan bukan alasan untuk berhenti berproduksi. Dengan sedikit kreativitas, warga mampu menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
“Ini salah satu bentuk nyata dari upaya meningkatkan ketahanan pangan lokal. Warga bisa menanam di rumah tanpa perlu lahan luas. Bahkan hasilnya sudah mulai terlihat,” tambah Mujahidin.
Ia menyebut bahwa beberapa warga sudah mulai memanen hasil cabai yang tumbuh lebat di atas atap mereka. Panen perdana ini menjadi bukti bahwa metode bercocok tanam di rooftop bukan hanya sekadar tren, tetapi juga bisa menjadi sumber pangan berkelanjutan.
Gotong Royong Wujudkan Ketahanan Pangan
Semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan warga RW 15 Cimpaeun. Mereka saling membantu dalam menyiapkan media tanam, menyiram tanaman, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Warga juga aktif berdiskusi untuk berbagi tips budidaya cabai agar hasilnya lebih optimal. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mulai memanfaatkan pupuk kompos buatan sendiri untuk menjaga kesuburan tanah.
“Program seperti ini mencerminkan karakter masyarakat Depok yang kreatif, mandiri, dan peduli lingkungan. Selain menanam cabai, ke depan kita ingin menanam berbagai jenis tanaman seperti tomat, kangkung, dan sawi,” ungkap Mujahidin.
Gerakan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial antarwarga. Setiap kali panen, hasilnya tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga dibagikan kepada tetangga sekitar. Kebersamaan seperti ini diharapkan bisa terus tumbuh di lingkungan lain di seluruh Kota Depok.
Dukungan Pemerintah dan PKK
Pemerintah Kelurahan Cimpaeun bersama Tim Penggerak PKK terus memberikan dukungan bagi warga yang ingin menanam tanaman produktif di rumah. Dukungan itu meliputi pembagian bibit, pelatihan teknik tanam di lahan sempit, hingga penyuluhan pemanfaatan limbah rumah tangga untuk pupuk organik.
Lurah Mujahidin juga mengapresiasi salah seorang warga bernama Hendi, yang menjadi pelopor gerakan ini di RW 15. Ia tidak hanya memanfaatkan atap rumahnya untuk bercocok tanam, tetapi juga membantu menyediakan bibit bagi warga lain.
“Pak Hendi telah memberikan contoh luar biasa. Beliau bersedia membagikan bibit kepada warga lain yang ingin menanam cabai di rumahnya. Ini menunjukkan semangat berbagi yang harus kita tiru,” ujar Mujahidin.
Pemerintah Kota Depok juga melihat gerakan warga Cimpaeun sebagai model inspiratif yang dapat direplikasi di kelurahan lain. Program ini dianggap efektif karena menggabungkan unsur partisipasi masyarakat, inovasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Budidaya cabai di atap rumah tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Dengan menanam sendiri, mereka bisa menghemat pengeluaran rumah tangga sekaligus menjual kelebihan hasil panen.
Selain itu, kegiatan ini juga berdampak positif bagi lingkungan. Tanaman cabai yang tumbuh di atap rumah membantu menurunkan suhu udara sekitar dan meningkatkan kualitas udara. Penggunaan limbah organik untuk pupuk juga membantu mengurangi sampah rumah tangga.
Mujahidin menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung program berbasis lingkungan dan ketahanan pangan masyarakat. “Kami ingin menjadikan setiap rumah di Cimpaeun produktif. Tidak hanya menanam cabai, tapi juga berbagai tanaman yang bisa mendukung ekonomi keluarga,” katanya.
Inspirasi untuk Kota Depok
Inisiatif warga RW 15 Cimpaeun ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan sekitar. Dengan kreativitas dan kerja sama, keterbatasan lahan bukan lagi hambatan untuk menciptakan ketahanan pangan di perkotaan.
“Terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi. Semoga semangat seperti ini menular ke seluruh penjuru Depok, menjadikan kota kita lebih hijau, mandiri, dan berdaya,” tutup Mujahidin.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarbandung.web.id
