1reservoir.com Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok merilis data sebaran guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Depok. Data ini menjadi bagian dari publikasi Kota Depok Dalam Angka dan menyajikan gambaran umum kebutuhan tenaga pendidik, pemerataan pendidikan, hingga potensi peningkatan kualitas layanan sekolah dasar di masa mendatang.
Pada publikasi tersebut, tercatat sebanyak 8.122 guru SD aktif mengajar di seluruh wilayah Depok. Angka ini mencakup guru di sekolah negeri maupun swasta yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendisdasmen). Jumlahnya yang besar menunjukkan tingginya kebutuhan tenaga pengajar seiring dengan pertumbuhan penduduk Depok yang terus meningkat setiap tahun.
Pemerataan Guru SD Menjadi Indikator Penting Pendidikan
Data ini menjadi penting karena pemerataan guru SD di setiap kecamatan menjadi salah satu variabel penentu keberhasilan pendidikan dasar. Ketersediaan guru yang memadai memungkinkan setiap sekolah memberikan layanan pendidikan yang layak, tidak kelebihan maupun kekurangan tenaga pengajar. Selain itu, sebaran ini juga memengaruhi kualitas pembelajaran serta distribusi mata pelajaran esensial seperti matematika, bahasa Indonesia, dan pendidikan karakter.
Dengan jumlah lebih dari 8.000 guru, Kota Depok perlu terus menjaga proporsi tenaga pengajar sesuai pertumbuhan sekolah dan jumlah peserta didik. Karena itu, publikasi BPS membantu pemerintah daerah melihat kebutuhan per kecamatan dan merumuskan kebijakan yang tepat.
Kecamatan Pancoran Mas Tempati Urutan Teratas
Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, mengungkapkan bahwa kecamatan dengan jumlah guru SD terbanyak adalah Pancoran Mas atau Panmas. Total guru di wilayah tersebut mencapai 1.209 orang. Sebagai wilayah dengan jumlah penduduk padat dan jumlah sekolah besar, angka tersebut sejalan dengan kebutuhan pelayanan pendidikan dasar.
Di urutan kedua terdapat Kecamatan Sukmajaya dengan 1.010 guru. Wilayah ini memang dikenal memiliki banyak sekolah dasar, baik negeri maupun swasta, sehingga memerlukan tenaga pengajar yang cukup besar.
Agus menjelaskan bahwa posisi ketiga ditempati Kecamatan Cimanggis dengan 954 guru, disusul Kecamatan Tapos di posisi keempat dengan 858 guru. Untuk posisi kelima, Kecamatan Cilodong mencatat 768 guru aktif.
Posisi Menengah: Sawangan hingga Bojongsari
Lebih lanjut, data BPS menunjukkan posisi menengah dalam sebaran guru berada di kecamatan dengan jumlah sekolah yang tidak sebanyak wilayah inti. Kecamatan Sawangan berada di urutan keenam dengan 693 guru. Setelah itu, Kecamatan Beji berada di posisi ketujuh dengan 630 guru.
Pada posisi kedelapan terdapat Kecamatan Cipayung dengan 612 guru. Sementara Kecamatan Bojongsari berada pada posisi kesembilan dengan total 543 guru.
Meski tidak mendominasi, jumlah guru di kecamatan-kecamatan ini tetap tergolong signifikan. Wilayah tersebut memiliki karakter pendidikan yang beragam, mulai dari sekolah lama hingga sekolah baru yang muncul seiring perkembangan permukiman.
Limo dan Cinere: Jumlah Guru SD Paling Sedikit
Menurut data yang sama, dua kecamatan dengan jumlah guru paling rendah adalah Limo dan Cinere. Kecamatan Limo berada di urutan kesepuluh dengan 479 guru, sedangkan Kecamatan Cinere berada di posisi paling bawah dengan 366 guru.
Jumlah ini menunjukkan bahwa kedua wilayah tersebut memiliki sekolah dasar lebih sedikit dibandingkan kecamatan lain di Depok. Namun, bukan berarti kualitas pendidikannya lebih rendah. Justru, dengan jumlah guru yang lebih ramping, penting bagi pemerintah untuk memastikan pemerataan layanan tetap terjaga dan tidak ada sekolah yang kekurangan pengajar.
Makna Data bagi Perencanaan Pendidikan Depok
Data BPS mengenai jumlah guru ini bukan hanya daftar angka. Informasi tersebut menjadi pijakan penting dalam merancang kebijakan pendidikan. Pemerintah daerah dapat mengetahui wilayah mana yang membutuhkan tambahan tenaga guru, mana yang harus ditingkatkan fasilitas pendidikannya, serta mana yang perlu evaluasi pemerataan.
Selain itu, data sebaran guru juga menjadi cerminan pergerakan demografi dan perkembangan wilayah di Depok. Wilayah padat penduduk membutuhkan lebih banyak tenaga pendidik untuk menampung jumlah siswa. Sementara wilayah yang baru berkembang membutuhkan perhatian agar tenaga guru dan fasilitas sekolah dapat ditingkatkan secara bertahap.
Pesan BPS pada Momen Hari Guru Nasional
Pada momen peringatan Hari Guru Nasional, Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, menyampaikan penghormatan kepada seluruh guru yang telah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. Ia mengapresiasi peran guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi, mendidik karakter, dan mencerdaskan generasi penerus.
Ia berharap guru-guru di Kota Depok terus menjaga kualitas pembelajaran dan kreativitas dalam proses mengajar. Dengan dukungan data dan kolaborasi pemerintah daerah, tenaga pendidik diharapkan dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan modern.
Depok Bergerak menuju Pendidikan Berkualitas
Dengan publikasi data BPS ini, Kota Depok memiliki dasar kuat untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan. Data jumlah guru SD per kecamatan membantu pemerintah melihat kebutuhan secara rinci, sekaligus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak belajar yang setara.
Pemerintah, sekolah, dan masyarakat diharapkan bergerak bersama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan berkualitas. Dengan guru-guru yang berdaya dan pemerataan tenaga pendidik yang baik, Depok dapat semakin maju dalam pembangunan sumber daya manusia.

Cek Juga Artikel Dari Platform hotviralnews.web.id
