1reservoir.com Kecamatan Cilodong terus mempercepat upaya menghadirkan Posyandu Enam SPM di seluruh kelurahan. Program ini mengharuskan posyandu tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga layanan dasar lain yang berkaitan langsung dengan kebutuhan warga. Untuk mencapai target tersebut, pembinaan kader menjadi agenda prioritas yang dilakukan secara berjenjang.
Ketua TP Posyandu Kecamatan Cilodong, Levo Astrid, menegaskan bahwa pengembangan posyandu tidak cukup mengandalkan acara seremonial. Peningkatan kemampuan kader membutuhkan proses pendampingan yang konsisten, terstruktur, dan terus dipantau dari waktu ke waktu.
Pembinaan Rutin dan Berjenjang Jadi Fondasi Utama
Levo menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan sebenarnya telah berjalan sejak lama dan terus dilakukan secara rutin. Kader dari berbagai wilayah mendapat edukasi baik dari tim PKK maupun dari struktur posyandu di tingkat kecamatan.
Menurutnya, momen-momen kegiatan besar memang membuat pembinaan terasa lebih intensif. Namun di luar itu, proses pendampingan tetap berlangsung secara berkala. Bahkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) juga mendapat perhatian khusus agar pemahaman perkembangan anak selaras dengan standar posyandu.
Pembinaan berjenjang dinilai penting karena Posyandu Enam SPM membawa peran baru bagi setiap kader. Kader tingkat kelurahan, RW, hingga RT harus memahami perannya masing-masing. Pola ini memastikan setiap kader dapat bertumbuh, mengasah kemampuan, dan menjalankan tugas sesuai standar pelayanan minimal.
Penguatan Layanan Gizi 3B: Balita, Ibu Menyusui, dan Ibu Hamil
Salah satu fokus yang kini dipersiapkan adalah penguatan layanan gizi untuk kelompok 3B: Balita, Ibu Menyusui, dan Ibu Hamil. Kelompok ini menjadi prioritas karena berkaitan langsung dengan kesehatan generasi masa depan.
Levo menyebutkan bahwa program ini akan didukung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Nantinya ada proyeksi pemberian makanan tambahan yang menyasar warga dari kategori tertentu. Pada tahap awal, dukungan ini diberikan kepada keluarga tidak mampu sebagai bagian dari program CSR SPPG.
Dengan penguatan layanan gizi, posyandu diharapkan tidak sekadar menjadi pusat timbang badan balita, tetapi benar-benar hadir sebagai tempat pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
Transformasi Besar: Dari Posyandu Konvensional ke Posyandu Enam SPM
Kasi Pemerintahan dan Trantibum Kecamatan Cilodong, Purnomo Sujudi, menjelaskan bahwa Posyandu Enam SPM membawa perubahan besar dalam sistem pelayanan masyarakat. Jika posyandu sebelumnya hanya berfokus pada aspek kesehatan, kini cakupannya jauh lebih luas.
Purnomo menekankan bahwa perubahan ini menuntut kader untuk terus mengikuti pelatihan dan pembinaan. Integrasi berbagai layanan membuat posyandu memiliki kedudukan strategis dalam menyelesaikan berbagai masalah warga.
Menurutnya, masa ketika posyandu berdiri sendiri terpisah dari Posbindu atau Posmaja sudah berakhir. Semua layanan kini berada dalam satu wadah dan terintegrasi sehingga lebih mudah dikendalikan dan dievaluasi.
Enam Bidang Layanan Posyandu SPM yang Lebih Menyeluruh
Dengan implementasi Enam SPM, posyandu kini membawahi enam bidang layanan penting:
- Kesehatan
- Pendidikan
- Pekerjaan Umum
- Perumahan Rakyat
- Sosial
- Ketertiban dan Ketenteraman (Trantibum)
Melalui integrasi ini, posyandu kini dapat menangani berbagai persoalan warga secara lebih komprehensif. Jika ditemukan rumah tidak layak huni, kader posyandu dapat mengajukan evaluasi ke kelurahan. Ketika ada anak putus sekolah, posyandu menjadi titik awal untuk melaporkan dan mencari solusi.
Bahkan isu lansia pun masuk dalam radar posyandu. Dengan cakupan yang lebih luas, posyandu kini menjadi garda depan pelayanan dasar masyarakat.
Adaptasi Konsep Baru: Tantangan dan Harapan
Konsep Posyandu Enam SPM masih terbilang baru. Banyak daerah lain di Indonesia juga sedang dalam tahap adaptasi. Karena itu, proses penyesuaian dianggap wajar dan tidak dapat dilakukan secara instan.
Purnomo meyakini bahwa kader posyandu mampu menyesuaikan diri secara bertahap. Pengetahuan teknis mungkin masih perlu diasah, tetapi semangat mereka untuk belajar menjadi modal terbesar dalam mengembangkan posyandu.
Ia berharap peningkatan layanan ini benar-benar memberikan manfaat nyata. Kader posyandu tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi sumber edukasi bagi warga tentang berbagai layanan dasar.
Cilodong Berkomitmen Wujudkan Posyandu yang Lebih Kuat dan Terstruktur
Kecamatan Cilodong menetapkan komitmen kuat untuk memperluas pelaksanaan Posyandu Enam SPM. Upaya ini tidak hanya tentang memenuhi standar pelayanan minimal, tetapi tentang menghadirkan posyandu yang benar-benar berfungsi sebagai pusat informasi, pendampingan, dan pelayanan warga.
Pembinaan kader, penyediaan dukungan program gizi, integrasi layanan, serta kolaborasi lintas sektor menjadi langkah yang terus dikerjakan. Dengan kerja sama yang solid, Cilodong optimistis dapat menjadi salah satu wilayah yang sukses menerapkan Posyandu Enam SPM secara menyeluruh.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id
