1reservoir.com Perguruan tinggi dituntut semakin adaptif terhadap perkembangan sistem perpajakan digital di Indonesia. Itulah alasan Program Studi D-III Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar menjalin langkah kolaboratif melalui kegiatan benchmarking ke Universitas Muhammadiyah Malang. Fokus utamanya adalah pembelajaran berbasis Coretax dan penguatan Tax Center sebagai pusat edukasi perpajakan.
Benchmarking ini bukan hanya untuk melihat fasilitas, tetapi juga mempelajari tata kelola yang telah diterapkan di UMM. Tim dari Unismuh memperoleh banyak informasi, mulai dari integrasi teknologi dalam kurikulum hingga mekanisme pembinaan bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum.
Simulasi Perpajakan Komprehensif dengan Coretax
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM telah memanfaatkan sistem Coretax dalam proses belajar mengajar. Melalui platform tersebut, mahasiswa dapat melakukan simulasi perhitungan dan pelaporan SPT layaknya praktisi perpajakan di dunia kerja. Proses penyusunan PPh, PPN, hingga pelaporan tahunan dikerjakan secara digital — sesuai regulasi terkini.
Pendekatan berbasis software ini dirancang agar mahasiswa siap menghadapi kebutuhan industri. Selain mempercepat pemahaman konsep, pengalaman praktis yang diperoleh menjadi modal penting setelah lulus. Bahkan, dosen dapat memonitor performa mahasiswa secara real time melalui sistem, sehingga evaluasi berjalan lebih objektif.
Metode tersebut menjadi perhatian utama tim Unismuh. Mereka mencatat bahwa kehadiran teknologi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan agar mahasiswa tidak tertinggal dengan kebijakan perpajakan yang terus berubah.
Tax Center Sebagai Wadah Pengabdian dan Pelatihan
Tidak hanya soal teknologi, UMM juga mengembangkan Tax Center sebagai pusat pembinaan dan layanan konsultasi. Keberadaannya mendukung mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu perpajakan sekaligus membantu masyarakat mendapatkan edukasi mengenai kepatuhan pajak.
Fungsi Tax Center mencakup pendampingan pelaporan pajak, pelatihan reguler, serta penyuluhan bekerja sama dengan berbagai mitra eksternal. Konektivitas inilah yang menjadi kekuatan sehingga mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana pajak diterapkan dalam aktivitas ekonomi warga.
Pengalaman inilah yang ingin diadaptasi oleh Unismuh. Setiap catatan mengenai SOP layanan, sistem manajemen kegiatan, hingga dokumentasi kinerja Tax Center akan menjadi referensi dalam penyusunan model layanan sejenis di Makassar.
Dorong Transformasi Digital Pembelajaran Pajak
Menurut Ketua Prodi D-III Perpajakan Unismuh Makassar, Mellisyah, benchmarking membuka ruang akselerasi peningkatan mutu pembelajaran. Ia menekankan bahwa mahasiswa tidak cukup hanya menguasai teori perpajakan. Mereka perlu mampu mengoperasikan sistem pelaporan digital yang sekarang menjadi standar.
Harapan Mellisyah cukup jelas: praktik Coretax dapat diimplementasikan secara bertahap di kampus. Pada saat bersamaan, layanan Tax Center juga diperkuat agar pengabdian masyarakat berjalan selaras dengan peningkatan kompetensi mahasiswa.
Selain itu, pihaknya juga melihat peluang kerja sama formal untuk memperluas inovasi pembelajaran. MoU dalam bentuk pelatihan, riset terapan, serta pengembangan kurikulum berbasis teknologi perpajakan menjadi potensi kolaborasi ke depan.
Sinergi Antar Fakultas dalam Benchmarking
Delegasi Unismuh tidak hanya terdiri dari satu program studi. Beberapa kaprodi dan pimpinan fakultas turut serta untuk memperluas sudut pandang diskusi akademik. Keterlibatan lintas program studi ini mencerminkan semangat peningkatan kualitas yang dilakukan secara menyeluruh di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Mereka berdialog langsung dengan tim UMM mengenai strategi tata kelola prodi, inovasi pembelajaran, dan manajemen unit layanan berbasis teknologi. Setiap masukan yang diperoleh diarahkan untuk membantu fakultas mengadopsi standar baru dalam mendukung kompetensi mahasiswa.
Keberagaman perspektif inilah yang menjadikan diskusi lebih konstruktif. Banyak ide lahir dari perbandingan pengalaman antar kampus yang sama-sama berada di bawah Persyarikatan Muhammadiyah.
Hasil Benchmarking Disiapkan untuk Implementasi
Seluruh rangkaian kegiatan menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut yang akan masuk pada penyusunan program akademik mendatang. Implementasi Coretax dipetakan secara bertahap, memperhatikan kesiapan infrastruktur, modul praktikum, serta pelatihan kepada dosen. Langkah ini memastikan perubahan terjadi secara terstruktur.
Sementara itu, penguatan Tax Center diarahkan pada peningkatan manfaat langsung bagi masyarakat. Edukasi perpajakan, pendampingan UMKM, hingga konsultasi kepatuhan akan dibangun dengan layanan standar yang lebih profesional. Semua diarahkan untuk memperluas kontribusi kampus pada penyadaran pajak di masyarakat.
Dengan demikian, benchmarking tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial. Ada tujuan besar berupa transformasi pembelajaran pajak dan perluasan pengabdian sosial yang akan diwujudkan secara nyata.
Penutup: Menuju Ekosistem Perpajakan yang Lebih Kompetitif
Digitalisasi perpajakan terus berkembang. Melalui benchmarking ini, Prodi D-III Perpajakan Unismuh Makassar memperkuat komitmen agar mahasiswa memiliki keunggulan kompetitif saat memasuki dunia kerja. Kolaborasi dengan UMM menjadi pijakan untuk menghadirkan pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan industri dan regulasi modern.
Seluruh hasil kunjungan akan ditindaklanjuti dalam program pengembangan prodi sehingga kualitas layanan akademik semakin meningkat. Transformasi pembelajaran pajak menjadi keniscayaan demi mencetak lulusan yang terampil, profesional, dan siap bersaing dalam sektor perpajakan nasional.lan kompetitif di dunia kerja.

Cek Juga Artikel Dari Platform olahraga.online
