1reservoir.com Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menegaskan arah kebijakan yang jelas dalam mengelola investasi. Wakil Gubernur Salim S Mengga menyampaikan bahwa daerah tetap membuka ruang bagi investor, namun tidak mengorbankan lingkungan. Prinsip kehati-hatian menjadi pegangan utama, terutama untuk sektor pertambangan yang memiliki dampak besar terhadap alam.
Pernyataan ini disampaikan dalam forum dialog publik yang memberi ruang bagi warga menyampaikan pertanyaan. Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur menekankan bahwa pemerintah daerah memahami pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Namun, investasi harus berjalan seiring dengan perlindungan lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Investasi Penting, Seleksi Tetap Diperketat
Salim S Mengga menjelaskan bahwa masuknya investor dibutuhkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Peningkatan PAD dinilai penting agar pemerintah memiliki ruang fiskal untuk membiayai pembangunan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak semua investasi akan diterima begitu saja.
Menurutnya, pemerintah provinsi akan bersikap selektif. Setiap rencana usaha, khususnya pertambangan, wajib melalui proses analisis lingkungan yang ketat. Tanpa kajian yang memadai, izin tidak akan diberikan. Pendekatan ini diambil untuk mencegah kerusakan alam yang berpotensi menimbulkan bencana di masa depan.
Pengalaman Daerah Jadi Pelajaran
Wakil Gubernur mengingatkan bahwa banyak daerah telah merasakan dampak buruk dari aktivitas tambang yang tidak terkelola dengan baik. Kerusakan lahan, pencemaran air, dan konflik sosial sering kali muncul setelah kegiatan tambang berhenti. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting bagi Sulawesi Barat.
Karena itu, pemerintah daerah tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Setiap lokasi tambang, termasuk tambang pasir dan mineral lainnya, harus melalui analisis dampak lingkungan sebelum beroperasi. Kajian ini menjadi dasar untuk menilai apakah suatu kegiatan layak dilanjutkan atau tidak.
Jaminan Reklamasi Jadi Syarat Wajib
Salah satu poin penting yang ditekankan adalah kewajiban jaminan reklamasi. Pemerintah mewajibkan perusahaan tambang menyiapkan jaminan yang memastikan pemulihan lingkungan setelah kegiatan tambang selesai. Jaminan tersebut bisa berbentuk jaminan bank atau skema lain yang sah.
Salim S Mengga menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan reklamasi benar-benar berjalan. Tanpa jaminan yang jelas, risiko kerusakan permanen akan ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Oleh karena itu, jaminan reklamasi tidak bisa ditawar dan menjadi syarat utama perizinan.
Pengawasan Lapangan Diperkuat
Selain seleksi di awal, pengawasan selama operasional tambang juga akan diperketat. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan perusahaan mematuhi aturan. Jika ditemukan pelanggaran, perusahaan wajib melakukan pemulihan secepatnya.
Wakil Gubernur menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan tegas. Pencabutan izin menjadi opsi nyata bagi perusahaan yang tidak taat aturan. Menurutnya, kepentingan lingkungan dan keselamatan warga harus berada di atas kepentingan ekonomi jangka pendek.
Tidak Ada Toleransi untuk Pelanggaran
Dalam pernyataannya, Salim S Mengga menegaskan bahwa alam tidak boleh rusak meski daerah membutuhkan anggaran. Ia menilai bahwa pembangunan yang merusak lingkungan justru akan menimbulkan biaya lebih besar di kemudian hari. Bencana alam dan kerusakan ekosistem akan membebani masyarakat dan pemerintah.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya bersama Gubernur Sulawesi Barat tidak segan mencabut izin tambang yang melanggar. Ketegasan ini disebut telah diterapkan dalam beberapa kunjungan lapangan. Pemerintah ingin memberi pesan bahwa aturan bukan sekadar formalitas.
Menjaga Integritas sebagai Pejabat Publik
Wakil Gubernur juga menyinggung soal integritas. Ia menegaskan tidak memiliki kedekatan atau kepentingan dengan pengusaha tambang mana pun. Sikap ini diambil untuk menjaga objektivitas dan kepercayaan publik.
Ia membatasi diri dari relasi yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Dengan demikian, setiap keputusan yang diambil diharapkan murni berdasarkan aturan dan kepentingan masyarakat. Pendekatan ini dinilai penting untuk memastikan kebijakan berjalan adil dan transparan.
Harapan untuk Investasi yang Bertanggung Jawab
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap investor yang masuk memiliki komitmen jangka panjang. Investasi yang bertanggung jawab diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan. Dengan pengelolaan yang baik, sektor pertambangan dapat berjalan berdampingan dengan keberlanjutan alam.
Salim S Mengga menekankan bahwa pemerintah tidak anti-investasi. Yang diinginkan adalah investasi berkualitas. Investor yang patuh aturan dan peduli lingkungan akan mendapat kemudahan. Sebaliknya, pelanggaran akan ditindak tegas.
Kesimpulan
Penegasan Wakil Gubernur Sulawesi Barat menunjukkan arah kebijakan yang tegas dan terukur. Daerah membuka pintu bagi investor, namun dengan syarat yang jelas. Analisis lingkungan, jaminan reklamasi, dan pengawasan ketat menjadi fondasi utama.
Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan perlindungan alam. Kebijakan selektif dan pengawasan yang konsisten diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan, demi masa depan Sulawesi Barat yang lebih aman dan berkelanjutan.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id
