1reservoir.com Ajang Jambore PKK Kota Depok kembali menjadi ruang kreativitas yang memancarkan energi positif dari berbagai kelurahan. Salah satu momen paling berkesan dalam rangkaian kegiatan tersebut hadir dari panggung lomba kostum daur ulang. Ratusan peserta memenuhi aula utama Kinasih Resort untuk menyaksikan parade busana unik yang dirancang dari limbah rumah tangga. Di tengah gemerlap lampu dan sorak meriah penonton, sosok Supinah, Ketua TP-PKK Kelurahan Jatimulya, tampil sebagai pusat perhatian.
Kehadirannya di panggung membawa suasana berbeda. Siluet kostum besar yang ia kenakan langsung mencuri pandangan siapa pun yang berada di ruangan. Dengan tema lautan dan es, seluruh elemen kostum memadukan imajinasi fantasi dengan pesan lingkungan yang kuat. Palet warna biru laut, putih beku, dan kilauan kaca menjadikan tampilannya seperti karakter dongeng yang hidup.
Kostum Megah yang Dirancang dari Limbah Rumah Tangga
Setiap detail yang menempel pada tubuh Supinah membawa cerita mengenai kreativitas dan keberlanjutan. Rok besar berlapis yang bergelombang menyerupai ombak dibuat dari bahan plastik bekas yang dipilin dan disusun ulang hingga menyerupai tekstur es pecah. Material tersebut dipadukan dengan potongan kilap seperti serpihan kaca yang telah dirapikan agar aman saat digunakan.
Sentuhan daur ulang tidak berhenti pada bagian rok saja. Sayap putih kebiruan di punggungnya dirangkai dari sisa bahan plastik dan kemasan produk ABC yang dipotong membentuk pola menyerupai kristal es. Mahkota bertema kristal laut menambah kesan megah, sementara riasan glitter memberikan sentuhan dramatis yang memperkuat karakter “ratu ombak” yang ia bawakan.
Trisula biru yang digenggam di tangan kanannya menjadi simbol kekuatan sekaligus pesan ekologis. Ornamen kerang dan aksesori berbahan limbah kecil dirangkai dalam komposisi harmonis, menunjukkan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak berguna dapat disulap menjadi karya seni bernilai tinggi.
Makna Besar di Balik Panggung Kreatif
Penampilan Supinah bukan sekadar pertunjukan busana. Kostum tersebut menjadi media kampanye yang menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah. Limbah rumah tangga ternyata mampu berubah menjadi karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa kreativitas dapat muncul dari barang-barang sederhana.
Lurah Jatimulya, Uded Muhidin, turut mengapresiasi kerja keras tim TP-PKK Jatimulya yang konsisten menghadirkan inovasi pada setiap kegiatan. Ia menegaskan bahwa pemilihan tema busana kali ini tidak semata-mata mengambil warna dari kerja sama dengan produk ABC, melainkan juga menjadi media edukasi bagi warga.
Menurutnya, banyak orang masih memandang sampah sebagai barang yang tidak lagi memiliki nilai. Padahal, dengan pendekatan kreatif, bahan bekas mampu menjadi media edukasi visual yang sangat efektif untuk menggugah kesadaran publik mengenai pentingnya daur ulang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bahan-bahan yang dianggap sampah sebenarnya masih bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Ini contohnya,” ujar Uded sambil menjelaskan makna filosofis di balik kostum Supinah.
Jambore yang Menjadi Ruang Inovasi Kader PKK
Jambore PKK setiap tahun selalu menghadirkan ruang bagi kader dari seluruh kelurahan untuk unjuk kemampuan. Mulai dari lomba video, sesi edukasi, hingga pertunjukan seni, semuanya dirancang untuk memperkuat kapasitas kader dalam menyampaikan pesan pembangunan keluarga kepada masyarakat.
Parade kostum daur ulang sendiri menjadi salah satu magnet utama yang selalu dinantikan peserta. Tidak hanya menampilkan kreativitas, lomba tersebut sekaligus menegaskan bahwa kader PKK mampu berperan sebagai agen perubahan yang mengampanyekan kesehatan lingkungan. Kreativitas menjadi jembatan yang menyatukan edukasi dengan hiburan, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih mudah diterima masyarakat.
Supinah adalah salah satu contoh nyata bagaimana kader PKK dapat menghadirkan gagasan segar dan penuh makna. Kostum yang ia gunakan bukan sekadar estetika, tetapi juga representasi dari komitmen Jatimulya dalam mendukung gerakan ramah lingkungan di Kota Depok.
Antusiasme Penonton dan Pesan yang Tersampaikan
Sorakan dari peserta yang memadati aula membuat suasana lomba semakin meriah. Banyak yang terpukau melihat detail kostum yang memadukan warna dan material dengan sangat halus. Beberapa kader dari kelurahan lain bahkan mengabadikan momen tersebut sebagai referensi ide untuk kegiatan-kegiatan PKK di wilayah mereka.
Reaksi positif ini menunjukkan bahwa pesan seni dapat menyentuh masyarakat dalam cara yang lebih emosional dibandingkan hanya melalui sosialisasi formal. Ketika pengelolaan sampah disampaikan dengan visual yang begitu memukau, pesan tersebut terasa lebih mudah dirasakan.
Penutup: Kreativitas yang Menghidupkan Pesan Lingkungan
Kehadiran Supinah di panggung Jambore PKK Kota Depok menghadirkan kombinasi antara estetika, kreativitas, dan pesan keberlanjutan. Kostum hasil daur ulang yang ia kenakan menjadi bukti bahwa upaya menjaga lingkungan dapat dirayakan melalui seni.
Kegiatan ini semakin mempertegas bahwa PKK bukan hanya organisasi yang bergerak pada kegiatan sosial dan pembinaan keluarga, tetapi juga mampu menjadi motor edukasi yang inovatif dan inspiratif. Dengan pendekatan kreatif seperti ini, pesan untuk mencintai bumi dapat menjangkau lebih banyak hati.
Cek Juga Artikel Dari Platform ketapangnews.web.id