1reservoir – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyambut baik tanggapan positif yang diberikan oleh kelompok Hamas terhadap proposal yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Proposal tersebut berkaitan dengan penghentian perang dan pembebasan sandera. HNW berharap respons positif dari Hamas ini bisa menjadi langkah penting dalam mengakhiri perang dan genosida yang terjadi di Gaza.
HNW: Proposal Trump Dapat Menjadi Titik Balik
Dalam keterangannya, Hidayat Nur Wahid menyampaikan bahwa respons Hamas yang siap untuk menegosiasikan beberapa catatan krusial dalam proposal tersebut menunjukkan harapan besar bagi perdamaian. “Semoga dengan respons positif ini, bisa segera mengakhiri perang dan genosida di Gaza, serta membawa bantuan kemanusiaan dan perdamaian yang nyata,” kata HNW. Ia juga menegaskan pentingnya menegakkan kedaulatan Palestina, yang sudah diakui oleh 156 negara anggota PBB.
HNW lebih lanjut menyampaikan bahwa sikap Hamas ini juga telah didukung oleh mediator perdamaian lainnya, seperti Mesir dan Qatar, serta sejumlah negara dan organisasi internasional termasuk PBB, Eropa, dan Turki. Namun, menurutnya, sikap Israel yang terus melanjutkan serangan udara di Gaza adalah hambatan utama bagi tercapainya perdamaian. “Meskipun Presiden Trump menyarankan agar Israel menghentikan serangannya, kenyataannya Israel malah semakin memperburuk keadaan dengan melakukan serangan yang lebih intensif,” tambahnya.
Kritik terhadap Sikap Israel
Hidayat Nur Wahid juga mengkritik tindakan Israel yang tidak mematuhi rencana perdamaian yang diajukan oleh Trump, dengan melakukan serangan yang lebih gencar dan menahan ratusan aktivis kemanusiaan internasional yang berusaha membawa bantuan. Ia juga menyoroti ketidakpatuhan Israel terhadap kesepakatan yang telah dicapai dengan negara-negara Arab dan Islam terkait penghentian perang di Gaza. “Israel malah terus melakukan kejahatan perang dan menghancurkan upaya-upaya perdamaian yang telah disepakati,” ujar HNW.
Hamas dan Pembebasan Tawanan
HNW menjelaskan bahwa Hamas selalu menunjukkan komitmen dalam pembebasan tawanan perang, termasuk yang melibatkan tentara Israel yang juga warga negara AS. Menurutnya, Hamas telah terbukti beberapa kali menjalankan kesepakatan dalam menukar tawanan, termasuk tentara Israel yang ditahan dan warga Palestina yang berada di penjara Israel. “Selama ini, Hamas selalu menepati komitmennya untuk membebaskan tawanan, meski pihak Israel seringkali tidak memenuhi janji mereka,” ujarnya.
Penolakan terhadap Proposal Pengelolaan Gaza
Salah satu bagian dari proposal Trump yang mendapat perhatian besar adalah pengelolaan Jalur Gaza oleh pihak luar Palestina, yang salah satunya adalah mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Hidayat Nur Wahid menganggap sikap Hamas yang menolak hal ini adalah keputusan yang wajar. Ia menjelaskan bahwa mengalihkan pengelolaan Gaza ke pihak luar bertentangan dengan kesepakatan nasional Palestina. “Pihak luar, seperti Tony Blair yang terlibat dalam keputusan invasi Irak, tidak boleh ikut campur dalam urusan Palestina,” katanya.
Sebaliknya, HNW mendukung sikap Hamas yang mengusulkan agar pengelolaan Gaza dilakukan oleh badan independen Palestina yang terdiri dari para teknokrat, yang nantinya akan dipilih berdasarkan kesepakatan nasional Palestina. “Keputusan ini menunjukkan bahwa Hamas tidak ambisius atau egois, dan tetap mengedepankan kedaulatan Palestina,” tambah HNW.
Harapan HNW untuk Indonesia
Sebagai negara yang selama ini konsisten mendukung perjuangan Palestina, Hidayat Nur Wahid berharap agar pemerintah Indonesia segera memberikan dukungan terhadap perkembangan terkini terkait respons Hamas terhadap proposal Trump. “Indonesia harus terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina agar bisa merdeka dan independen, bukan berpindah dari satu bentuk penjajahan ke penjajahan lain,” ujarnya.
HNW juga mengingatkan kembali pesan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, yang pernah menegaskan di New York bahwa “Gaza adalah milik Palestina” dan masa depan Palestina hanya bisa ditentukan oleh rakyat Palestina itu sendiri.
Kesimpulan
Dengan respons positif dari Hamas terhadap proposal Donald Trump, Hidayat Nur Wahid berharap bahwa ini bisa menjadi langkah konkret menuju perdamaian yang berkelanjutan di Gaza. Namun, kesepakatan ini tetap bergantung pada kemauan Israel untuk menghentikan serangannya dan menghormati hak-hak Palestina. Sementara itu, dukungan dari komunitas internasional, termasuk Indonesia, sangat penting untuk memastikan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina tercapai.
