1reservoir.com Kabar menggembirakan datang dari pasar logam mulia. Setelah sempat turun tajam selama dua hari berturut-turut, harga emas Antam akhirnya kembali menunjukkan penguatan signifikan. Berdasarkan data dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui laman resmi logammulia.com, harga emas 1 gram kini mencapai Rp2.286.000, naik sebesar Rp8.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Kenaikan ini disambut positif oleh masyarakat, terutama para investor dan kolektor logam mulia yang selama beberapa hari terakhir cenderung menahan diri untuk membeli. Setelah penurunan mencapai Rp27.000 dalam dua hari, reli kenaikan ini dianggap sebagai sinyal awal pemulihan harga emas domestik.
Harga Buyback Juga Ikut Terdongkrak
Tak hanya harga jual, nilai buyback emas Antam atau harga pembelian kembali oleh pihak Antam juga mengalami peningkatan. Buyback kini berada di kisaran Rp2.151.000 per gram, naik Rp8.000 dari posisi sebelumnya. Artinya, jika seseorang ingin menjual kembali emas batangan ke butik Logam Mulia Antam, nilai tukarnya kini lebih tinggi.
Kenaikan harga ini menunjukkan adanya perbaikan sentimen di pasar logam mulia setelah sempat tertekan oleh faktor global, seperti penguatan dolar AS dan perubahan suku bunga acuan di Amerika Serikat. Dengan adanya pergerakan positif ini, banyak pelaku pasar menilai emas kembali menjadi aset lindung nilai yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Emas
Menurut sejumlah analis, penguatan harga emas Antam kali ini tak lepas dari rebound harga emas dunia. Harga emas internasional di pasar spot sempat kembali naik akibat meningkatnya permintaan safe haven setelah muncul kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global.
Selain itu, penurunan yield obligasi AS juga memberi dorongan bagi harga emas. Ketika imbal hasil obligasi melemah, investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman seperti logam mulia. Ditambah lagi, pelemahan dolar AS membuat harga emas lebih terjangkau bagi pembeli dari negara lain, sehingga permintaan global ikut meningkat.
Di dalam negeri, penguatan harga juga dipicu oleh kenaikan permintaan emas batangan menjelang musim perayaan dan meningkatnya aktivitas investasi ritel. Butik Antam di berbagai daerah melaporkan peningkatan jumlah pengunjung yang ingin membeli emas ukuran kecil antara 0,5 hingga 5 gram.
Harga Emas Antam Berdasarkan Satuan
Berdasarkan data resmi logammulia.com, berikut adalah rincian harga emas Antam terbaru di butik Graha Dipta, Jakarta:
- 0,5 gram: Rp1.243.000
- 1 gram: Rp2.286.000
- 5 gram: Rp11.030.000
- 10 gram: Rp21.995.000
- 25 gram: Rp54.750.000
- 50 gram: Rp109.400.000
- 100 gram: Rp218.800.000
- 250 gram: Rp546.750.000
- 500 gram: Rp1.093.300.000
- 1.000 gram (1 kg): Rp2.186.600.000
Harga tersebut sudah termasuk pajak dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari fluktuasi pasar internasional serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Respon Investor dan Pelaku Pasar
Kenaikan harga emas kali ini langsung disambut antusias oleh para investor. Beberapa pengamat menyebutkan bahwa lonjakan harga ini bisa menjadi awal dari tren penguatan jangka menengah. Namun, sebagian pelaku pasar tetap berhati-hati karena volatilitas global masih tinggi.
Seorang analis dari sektor keuangan mengatakan bahwa emas kemungkinan akan tetap berada di jalur positif selama tekanan inflasi global belum mereda. “Selama The Fed belum memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih agresif, harga emas masih berpeluang naik,” ujarnya.
Investor ritel juga banyak yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan buyback atau menjual sebagian koleksi emasnya, terutama mereka yang sudah membeli di harga rendah beberapa waktu lalu. Dengan kenaikan harga Rp8.000 per gram, keuntungan kecil bisa langsung direalisasikan dalam jangka pendek.
Emas Tetap Jadi Pilihan Utama di Tengah Ketidakpastian
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas masih menjadi aset favorit untuk lindung nilai (hedging). Berbeda dengan saham atau mata uang kripto yang lebih fluktuatif, emas cenderung stabil dan memiliki nilai intrinsik tinggi.
Para ekonom juga menilai bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki kecenderungan kuat untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk fisik, termasuk emas batangan. Selain mudah diperjualbelikan, emas juga dianggap aman terhadap inflasi jangka panjang.
“Ketika ekonomi global goyah, emas tetap jadi pilihan utama masyarakat. Bahkan dalam kondisi inflasi tinggi sekalipun, harga emas justru cenderung menguat,” kata seorang pakar keuangan domestik.
Prediksi Harga Emas ke Depan
Ke depan, prospek harga emas Antam masih sangat bergantung pada situasi ekonomi global dan kebijakan moneter bank sentral dunia. Jika inflasi terus menurun dan dolar AS kembali menguat, maka harga emas berpotensi mengalami koreksi kecil. Namun, bila ketegangan geopolitik meningkat atau ekonomi global kembali melemah, maka harga emas bisa kembali menanjak.
Sejumlah analis memperkirakan bahwa harga emas dunia berpotensi berada di kisaran US$2.350 per troy ounce pada akhir tahun, dengan tren positif jangka panjang. Sementara di dalam negeri, harga emas Antam bisa kembali menembus level Rp2,3 juta per gram jika tekanan eksternal berkurang.
Kesimpulan: Momentum Positif bagi Investor Logam Mulia
Kenaikan harga emas Antam sebesar Rp8.000 per gram menjadi kabar baik bagi pelaku pasar dan masyarakat. Setelah dua hari penurunan tajam, penguatan ini memberikan sinyal stabilisasi di pasar logam mulia domestik.
Meski fluktuasi harga masih mungkin terjadi, banyak analis sepakat bahwa emas tetap menjadi aset aman dan menjanjikan di tengah gejolak ekonomi global. Dengan tren permintaan yang terus meningkat dan produksi terbatas, harga emas diprediksi akan tetap solid hingga akhir tahun mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform revisednews.com
