1reservoir – sebuah peristiwa luar biasa terjadi di Jakarta, di mana ribuan penari dari berbagai komunitas Betawi berkumpul untuk memeriahkan acara “Tarian Kolosal Ondel-Ondel Betawi”. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya Betawi, tetapi juga berhasil mencatatkan sejarah baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Pertunjukan Tarian Kolosal Ondel-Ondel Betawi Terbanyak”.
Momen Sejarah dalam Perayaan Budaya Betawi
Acara yang digelar di Lapangan Monas Jakarta ini berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 penari, yang semuanya mengenakan kostum khas Ondel-Ondel, ikon budaya Betawi yang terkenal. Tarian kolosal ini memadukan gerakan tradisional dengan irama musik yang menggugah, menggambarkan semangat dan kebanggaan masyarakat Betawi terhadap budaya mereka yang kaya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan, serta ribuan warga Jakarta yang hadir untuk menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut. Selain itu, turut hadir juga sejumlah wisatawan mancanegara yang penasaran dengan keunikan budaya Betawi yang ditampilkan dalam tarian kolosal ini.
Rekor MURI: Penanda Keberhasilan Kolaborasi Budaya
Rekor MURI yang berhasil dipersembahkan ini menjadi simbol kolaborasi dan kekuatan budaya Betawi dalam menghadapi tantangan zaman. “Tarian Kolosal Ondel-Ondel Betawi” bukan hanya sekadar sebuah pertunjukan seni, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat khas dan telah dikenal luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Penari-penari yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Masing-masing mereka mengenakan kostum Ondel-Ondel yang berwarna-warni, dengan kepala besar yang dibuat dari anyaman bambu, serta wajah yang dihias dengan ekspresi khas Betawi yang ceria dan penuh makna.
Sejak pertama kali dipraktikkan pada zaman kolonial, Ondel-Ondel telah menjadi simbol pelindung bagi masyarakat Betawi, dengan bentuk yang mencerminkan kekuatan dan keberanian. Dalam tarian kolosal ini, gerakan Ondel-Ondel dipadukan dengan langkah-langkah tarian yang menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari, termasuk kegiatan berkebun, berdagang, dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan tetangga.
Penyelenggaraan yang Meriah dan Semarak
Acara tersebut dimulai dengan parade yang diikuti oleh ratusan penari yang berjalan mengelilingi Monas, mengenakan kostum tradisional Betawi. Setiap kelompok penari menampilkan gerakan yang serasi dan penuh energi, seolah-olah membawa penonton pada perjalanan sejarah panjang budaya Betawi. Diiringi dengan musik gambang kromong, sebuah alat musik tradisional Betawi, pertunjukan ini semakin hidup dan memukau.
Di sisi lain, pertunjukan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kepada generasi muda pentingnya melestarikan budaya asli Indonesia, terutama budaya Betawi yang kerap kali terpinggirkan oleh budaya modern. Anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok penari ini terlihat sangat antusias, mengenakan pakaian adat Betawi dengan bangga.
Selain pertunjukan tarian, acara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan budaya lainnya, seperti bazar kuliner khas Betawi, pameran seni, dan lomba menggambar wajah Ondel-Ondel. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mengenalkan budaya Betawi kepada masyarakat luas, serta mempromosikan keberagaman budaya Indonesia.
Pencapaian yang Menggembirakan
Ketua Panitia, Ahmad Fadil, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan acara ini. “Kami sangat bersyukur atas kesuksesan acara ini, yang tidak hanya menjadi kebanggaan warga Betawi, tetapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah cara kita untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Terlebih lagi, dengan tercatatnya rekor MURI ini, kami berharap budaya Betawi semakin dikenal dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang,” ujarnya.
Rekor MURI yang berhasil diraih ini bukan hanya mengukuhkan posisi Ondel-Ondel sebagai salah satu simbol budaya Betawi, tetapi juga mempertegas pentingnya kerja sama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Acara ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya dapat menyatukan berbagai kalangan dan menjadi daya tarik wisata yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun acara ini sudah berhasil mencapai tujuan besar, penyelenggara berharap bahwa momentum ini tidak hanya berhenti pada perayaan tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus mempromosikan Ondel-Ondel dan budaya Betawi lainnya dalam berbagai platform, baik itu melalui media sosial, festival budaya, maupun kegiatan pendidikan yang lebih terstruktur.
Selain itu, tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga agar warisan budaya Betawi tetap relevan bagi generasi muda, sekaligus memastikan bahwa mereka tetap terhubung dengan akar budaya mereka. Program-program pelestarian budaya, seperti pelatihan tari dan pembuatan kostum Ondel-Ondel, diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang di era modern.
Kesimpulan
Keberhasilan Tarian Kolosal Ondel-Ondel Betawi dalam memecahkan rekor MURI pada 28 Oktober 2025 merupakan pencapaian yang sangat berarti bagi kebudayaan Indonesia, khususnya budaya Betawi. Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wujud dari usaha kolektif masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Dengan semangat yang tinggi, kita berharap budaya Betawi, termasuk Ondel-Ondel, akan terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi mendatang untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
